Di indonesia tidak semua wilayahnya mengalami pembabakan jaman logam. Hanya ada beberapa wilayah, salah satunya di Gunung Kidul. Zaman logam di Gunung Kidul berlangsung bersamaan dengan zaman megalithikum muda. Hasil-hasil kebudayaan zaman logam di Gunung kidul banya ditemukan bersamaan dengan penemuan kubur peti batu di sokoliman. Hasil kebudayaan zaman logam dijadikan sebagai bekal kubur bersamaan dengan tembikar dan alat-alat dari batu dan tulang. Pada dasarnya alat logam yang dibuat manusia kala itu terbagi menjadi dua, yaitu bersifat profane dan bersifat sacral. Alat-alat yang bersifat provan merupakan alat-alat yang digunakan untuk aktivitas sehari-hari, seperti berburu dan meramu makanan. Sedangkan alat-alat yang bersifat sacral biasanya hanya digunakan dalam upacara, ciri alat ini adalah bentuknya yang indah.
Peninggalan zaman logam yang ditemukan pada peti kubur batu di Kajar bersamaan dengan 35 kerangka manusia pendukungnnya berupa alat dari besi yang berbentuk arit dan cincin yang terbuat dari perunggu. Pada sebuah kerangka juga ditemukan tengah memegang pedang yang telah patah dengan tangan kirina. Pada peti kubur batu yang ditemukan di Bleberan, ditemukan tiga kerangka dengan bekal kubur berupa cincin tembaga, pisau dari besi dan manic-manik.
Peninggalan zaman logam yang ditemukan pada peti kubur batu di Kajar bersamaan dengan 35 kerangka manusia pendukungnnya berupa alat dari besi yang berbentuk arit dan cincin yang terbuat dari perunggu. Pada sebuah kerangka juga ditemukan tengah memegang pedang yang telah patah dengan tangan kirina. Pada peti kubur batu yang ditemukan di Bleberan, ditemukan tiga kerangka dengan bekal kubur berupa cincin tembaga, pisau dari besi dan manic-manik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar