Selasa, 04 Januari 2011

Sejarah Terbentuknya Gunung Kidul

Gunung Kidul  awal mulanya adalah daerah perbukitan karst. Perbukitan karst yang berada di sebelah selatan, dahulu mengalami pengangkatan sehingga membentuk topografi yang lebih tinggi daripada sekitarnya. Begitu juga dengan di sebelah utara yang mengalami pengangkatan sehingga membentuk ledok yang mempunyai relief yang cekung seperti piring. Daerah di sebelah selatan umumnya berupa kerucut-kerucut karst. Di sebelah utaranya merupakan perbatasan atau peralihan antara perbukitan struktural Baturagung dan ledok Wonosari yang berpotensi menimbulkan longsor. Selain itu, proses geomorfologi di daerah ini berupa terjadinya kembang kerut tanah yang besar saat musim kemarau. Hal ini menandakan bahwa daerah tersebut merupakan peralihan antara daerah perbukitan karst dan daerah Ledok Wonosari di Gunung Kidul.

Kondisi topografi  ledok Wonosari itu sendiri seperti piring. Ledok ini dikelilingi oleh perbukitan. Perbukitan karst adalah perbukitan yang mendominasi daerah Wonosari, Gunung Kidul bagian selatan, sedangkan di tengah merupakan ledok atau basin, dan disebelah utara adalah perbukitan struktural. Di daerah Gunung Kidul, batuan yang mendominasi adalah lempung yang berasal dari pelapukan batu gamping dari perbukitan karst disebelah selatan.

Jenis tanah di ledok Wonosari adalah mediteran atau terarosa yang berwarna merah. Lapisan tanah yang terletak di Ledok relatif tebal dan subur. Tanah di daerah ini mempunyai kembang kerut yang besar karena berasal dari lempung monmolirolit. Kandungan gamping di tanah ini umumnya relatif tinggi. Hal itu dikarenakan tanahnya merupakan hasil dari pelapukan sedimentasi material aluvial dan kolluvial. Akan tetapi konservasi air dan tanah buruk, sehingga digunakan untuk pertanian musiman dan pertanian kering. Di daerah Gunung Kidul sumber airnya berasal dari rainfall atau air hujan sedangkan air tanahnya bersifat tawar. Flora yang dapat ditemui di sekitar titik ini adalah tanaman pertanian semusim, contohnya ketela pohon, kacang, pisang, dan lain-lain. Fauna yang banyak di daerah ini dalah serangga kecil, karean di titik ini merupakan areal pertanian semusim.

1 komentar: